Updating Results

Perbedaan CV dan Resume Beserta Peruntukannya

Asa Citra

Careers Commentator
Jangan salah kaprah! Ayo pahami perbedaan CV dan resume agar kamu tahu penggunaannya dengan tepat!

Banyak yang mengira bahwa CV dan resume adalah sinonim untuk dua hal yang sama. Padahal, sebetulnya kedua hal itu memiliki beberapa perbedaan yang cukup mendasar. Bahkan, fungsi keduanya pun bisa jadi berbeda pula. Meski demikian, memang ada kalanya kedua hal itu dianggap sama saja.

Apa Saja Perbedaannya?

Kedua dokumen ini pada dasarnya sama-sama merupakan profil seseorang yang memuat informasi tentang kualifikasinya, baik berupa pendidikan formal, non-formal, hingga pengalaman kerja dan berorganisasi. Pada berbagai negara, CV dan Resume pun kerap dianggap hal yang sama.

Sementara, pada beberapa negara lain, CV dan resume adalah dua hal yang berbeda. Sebetulnya, mudah sekali membedakan antara Curriculum Vitae dengan resume. Berikut adalah beberapa poin yang menunjukkan perbedaan mendasar dari keduanya:

1. Tujuan Utama

Resume ditujukan untuk menunjukkan potensimu dalam suatu lowongan pekerjaan berdasarkan kualifikasi yang kamu miliki. Sementara itu, CV bertujuan untuk menjelaskan secara rinci segala kualifikasi dan pengalaman yang kamu miliki. Selain untuk keperluan melamar pekerjaan, CV juga kadang diperlukan untuk mendaftar kuliah, beasiswa, maupun tujuan akademik lainnya.

2. Cakupan Konten

Sekilas, kedua dokumen ini memiliki elemen-elemen konten yang sama. Hanya saja, resume biasanya dibuat lebih ringkas. Konten hanya memuat poin-poin yang relevan terhadap suatu lowongan pekerjaan saja, sementara sisanya tidak perlu dicantumkan. Resume juga mencantumkan soft skill dan sebuah paragraf perkenalan.

Sebaliknya, CV memiliki cakupan yang lebih komprehensif. Setiap informasi harus dicantumkan dengan mendetail. Sebuah CV seharusnya memuat semua kemampuan dan pengalaman yang bersifat akademis dan profesional, sehingga tidak memuat soft skill.

3. Kronologis

Karena bertujuan menonjolkan potensimu, pengalaman kerja dan pendidikan dalam resume perlu ditulis dari yang terbaru ke yang lebih lama. Sebaliknya, hal-hal tersebut dalam CV harus diurutkan dari yang paling awal karena tujuannya adalah menunjukkan history perkembangan kemampuan dan pengalamanmu.

4. Fleksibilitas

Resume bisa dengan mudah diatur poin mana saja yang akan kamu cantumkan dan mana yang tidak. Kamu juga bisa memilih bidang apa yang ingin kamu soroti lebih mendalam di sini. Justru, resume tailoring sangat disarankan pada setiap kali kamu melamar kerja demi meningkatkan peluangmu mendapatkan pekerjaan tersebut. 

Sebaliknya, CV cenderung akan tetap seperti itu. Karena isinya harus lengkap dan detail, tidak banyak yang bisa kamu sesuaikan. Biasanya, melakukan update pada CV dilakukan ketika orang tersebut selesai menempuh suatu program akademis, mendapat pekerjaan baru, atau keluar dari tempat bekerjanya sebelumnya. Itu berarti, editing yang dilakukan hanya berupa penambahan konten saja.

5. Format

Baik CV maupun resume harus memiliki format yang sistematis agar nampak rapi dan nyaman dibaca. Namun, resume biasanya sedikit lebih fleksibel untuk urusan perletakan tiap elemennya serta pemberian aksen warna. Kamu juga bebas memilih bentuk dan ukuran font, asalkan tidak membuat dokumenmu sulit untuk dibaca.

Sedangkan, CV cenderung lebih kaku. Idealnya, font yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12 atau Arial ukuran 11, dengan spasi 1 atau 1,5. Tiap elemennya sebaiknya disusun dalam 1 kolom secara berurutan mulai dari identitas diri, riwayat pendidikan, sertifikasi dan pelatihan, organisasi, dan disusul oleh pengalaman kerja. 

6. Panjang Dokumen

Resume harus dibuat secara singkat dan ringkas demi menghemat waktu perusahaan dalam menyeleksi. Oleh karena itulah, resume dibuat terfokus pada hal-hal yang relevan saja. Idealnya, resume tidak lebih dari satu halaman saja untuk fresh graduate dan orang yang belum banyak riwayat pendidikan dan pengalaman kerja. Sementara itu, untuk kategori individu yang lebih senior, resume bisa dibuat hingga dua halaman.

Sebaliknya, CV justru sebaiknya tidak dipersingkat. Semakin bertambahnya pendidikan, keahlian, dan pengalamanmu, CV-mu pun tentu juga akan semakin panjang. Tak jarang, dokumen CV seseorang bisa sampai berlembar-lembar.

Yang Mana Yang Perlu Kamu Gunakan?

Terkadang, perusahaan tidak terlalu mempermasalahkan apakah yang kamu kirimkan itu CV atau resume. Hanya saja, tentu akan sangat disayangkan sekali jika dokumen yang kamu kirimkan itu kurang efektif mengenai tujuannya. 

1. Lokasi

Di Amerika Serikat dan Kanada, kebanyakan 0⁰0⁰00 lebih memilih resume karena lebih praktis digunakan untuk menyeleksi profil para kandidat. Sementara itu, sebagian besar perusahaan di Eropa justru lebih memilih menggunakan CV karena isinya lebih lengkap. Pada beberapa negara lain, CV dan resume dianggap hal yang sama, jadi tidak ada ketentuan harus menggunakan yang mana.

Di Indonesia sendiri, istilah CV jauh lebih umum digunakan. Jarang sekali lowongan pekerjaan yang menuliskan istilah resume dalam persyaratan lamaran mereka. Padahal, justru dokumen profil yang kerap digunakan adalah yang berbentuk ringkas dan terfokus pada poin-poin relevan saja.

Umumnya, urusan perbedaan CV dan resume di Indonesia mungkin bukanlah sesuatu yang besar. Akan tetapi, hal ini harus betul-betul kamu perhatikan ketika mengincar pekerjaan di luar negeri. 

2. Jenis Lamaran

Pekerjaan yang bersifat akademik seperti guru, dosen, dan peneliti biasanya lebih memilih menyeleksi pelamar berdasarkan CV. Tujuannya adalah untuk memastikan kualifikasi dan pengalamannya benar-benar mumpuni untuk tugas tersebut.

Di sisi lain, rekrutmen pekerjaan yang bersifat praktis biasanya lebih efisien jika hanya menggunakan resume, apalagi jika jumlah pendaftarnya banyak. Namun, terkadang ada baiknya juga kamu melampirkan kedua dokumen tersebut.

3. Deskripsi Lowongan

Meski jarang terjadi, perusahaan juga bisa secara spesifik menyebutkan dokumen apa saja yang mereka butuhkan untuk seleksi administrasi. Namun, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, seringkali istilah CV digunakan di Indonesia untuk menyebut dokumen yang sebenarnya adalah resume.

4. Portofolio

Daripada bingung memikirkan perbedaan CV dan resume, kamu bisa juga menyusun portofolio. Selain memuat kedua dokumen tersebut, portofolio juga memuat berbagai dokumen lain yang juga bisa membuktikan kualifikasimu. Dengan begini, kamu justru bisa semakin meningkatkan kemungkinanmu untuk diterima bekerja.

Setelah kamu memahami perbedaan CV dan resume dengan baik, tentu nantinya kamu juga tidak akan kesulitan menentukan mana yang sebaiknya kamu gunakan. Yang penting, pastikan resume dan CV yang kamu buat sudah optimal sesuai tujuan utamanya.